Depot Iqro As-Salam: April 2025

Cerita Hikmah

 Allah, Engkau Sungguh Lucu

Engkau muliakan orang yang Kau kehendaki.

Dan Kau rendahkan orang yang Engkau mau.

Aku tertawa sendiri dalam hati.

Dunia ini memang lucu, penuh hal paradoks dan seringkali di luar logika, akal manusia, hitung-hitungan atau prediksi.

Contoh dan buktinya tersaji di depan mata pagi ini.

Saat aku riset lomba blog feature, in-depth news.

Dan aku geli sendiri ketika menemui salah satu pemenang bulanannya adalah tulisan singkat, ringkas nan padat dengan dua foto yang menyertai.

Dua foto dan dua paragraf saja, kalau aku tidak salah.

Aku ingat dua hal ini saat menemukan akhir tulisan dan masih mencari.

Sambungan tulisan lainnya mana? Apa hanya ini isi tulisannya?

Sembari tak percaya, ku scroll ke bawah.

Nihil. Tulisannya benar-benar telah khatam ternyata.

Aku sempat tertegun, terpana, terkejut juga. Tapi aku sudah belajar.

Bahwa segala sesuatu di dunia, setiap kejadian dan peristiwa yang terjadi, ada Allah di baliknya. Maklum, Ia-lah sang produser sekaligus sutradara, kan? Meski memberi ruang luas manusia untuk improvisasi juga.

Jadi ... aku pun meluncur ke blog sang pemenang bulanan. Kutemukan jawab kenapa ia pantas menjadi juara.

Kesibukan sosial tampaknya adalah jawaban dari kemenangannya kali ini.

Begitu juga juara bulanan lain yang kubaca, kembali membuat sedikit kaget dan geli karena keringkasan tulisan lombanya. Pemenang yang kedua ini, sepertinya juga sibuk mengurusi urusan di luar masalah pribadi dan ber-impact ke banyak orang. Untuk itulah ia pantas dihadiahi juara.

Kemenangannya, dan juara sebelumnya adalah akumulasi buah kebaikan yang mereka telah tebar sebelum ini. Kesimpulanku.

Karena sibuk mengurusi orang, maka Tuhanlah yang mengurus mereka.

Salah satu cara Allah urus mereka, dengan menyematkan hadiah kemenangan bulanan tersebut.

Meski aku masih tetap merasa geli sendiri.

Iya sih tulisan mereka singkat, padat dan mengena sasaran. Merangkum semua lima H dan satu W. Tapi honest, baru sekarang aku temukan tulisan seringkas nan padat seperti itu berhasil raih juara.

Apakah ini bukti orang pintar, terampil kalah dengan orang bejo (beruntung)? Bisa jadi.

Allah, dunia ini sungguh lucu, Engkau pun begitu? Karena bukankah dunia adalah representasi-Mu? Allah Maha Lucu, Kreatif, Inovatif dan Unpredictable.

Wallahu’alam.


*With men one thing is possible, with God all things are possible – from The Blind Side movie

Pantun Kehidupan

 01.

Kicau burung riuh sekali, picu munculnya kehangatan hati

Mari diri jaga asa di hati, demi baiknya diri dan negeri

02.

Kicau burung riuhkan hari, membuat suasana warna-warni

Ayo hati tetaplah berseri, agar bahagia dirimu sendiri

03.

Merdu nian burung berkicau, suaranya ramaikan pagi

Yang bisa semangatimu, terutama dirimu sendiri

04.

Pagi diwarnai burung berkicau, riuhnya membuat kacau

Tak bisa kembali waktu, ia datang sekali di hidupmu

05.

Terdengar suara mesin cuci, mengaduk baju tanpa henti

Ayo hati bangkitlah kau kini, kuat tangguh hadapi hidup ini

06.

Mesin cuci terdengar lagi, berputar lagi dan lagi

Ayo diri jaga asa di hati, agar tetap semangat jalani hari

07.

Sinar mentari cerahkan bumi, hangatkan hati usir ragu diri

Ayo Kawan jaga asa di hati, agar tak loyo hadapi hari

08.

Kicau tonggeret ribut sekali, warnai pagi hari ini

Tetap semangat apa pun yang terjadi, karna Gusti kan slalu awasi

09.

Siang hari tetapkan hati menulis, meski lapar menggerogoti

Ayo Kawan fokus kelarkan tugas, jangan ikuti mood tak pasti

Pantun Semangat

 01.

Awan pancarkan sinar mentari, kicau burung bangkitkan pagi

Mari Kawan mulai hari, awali dengan senyum dari hati

02.

Cakrawala cerah hari ini, tularkan asa jalani hari

Sungguh cerah suasana pagi ini, ingatkan akan kuasa Sang Rabbi

03.

Mendung warnai angkasa raya, terbitkan sendu di jiwa

Ayo Kawan semua jaga asa, agar tetap menyala ia dalam jiwa

04.

Senandung menyapa telinga, ingatkan hati pada Sang Esa

Tetap ingat syukur hai jiwa, agar  tegar langkah kaki di dunia

05.

Awan berarak bersama, dalam gerak tak punya arti

Bangunlah jiwa pejuang mulia, demi baiknya diri dan bumi

06.

Sinar matahari menyapa, tularkan semangat memulai hari

Ayo bangkitlah jiwa, agar tak ada penyesalan nanti

07.

Mendung warnai pagi, kicau burung serikan hari

Ayo Kawan awali hari, niat dan doa pada Ilahi Rabbi

08.

Sinar mentari cerahkan hari, hangat terasa badan ini

Ayo diri gegas awali hari, bekerja bagi kemuliaan diri

09.

Malam-malam makan mie, jangan lupa dengan camilan

Ayo teman siapkan diri, tak kaget dengan tantangan di depan

10.

Menu sahur sajikan tape, percaya harus selalu terjaga

Jaga mata dari HP, jangan lihat ia terlalu lama

11.

Mendung lagi di angkasa, semoga tidak berubah hujan ia

Ayo Kawan jaga asa, agar tak menghilang ianya

12.

Matahari cerah hari ini, bumi pun hangat lagi

Bangun semangat dari hati, demi baiknya hidup nanti

13.

Gelap selimuti bumi, dzikir mewarnai malam hari

Malam hari mendung lagi, berdoa moga tak hujan lagi

14.

Burung hinggap di pohon tinggi, tetap lincah terbang kesana kemari

Ayo Kawan jaga semangat di hati, agar tak pudar oleh putaran hari

Pantun Nasehat

Sinar mentari malu unjuk diri

Perlahan dia hangatkan hari

Hari baru telah dimulai

Lembaran baru siap diberi hati


Musik instrumental temani diri

Menggurat kata merangkai cerita

Sungguh beruntung diri ini

Masih berpeluang raih ampunan-Nya


Tergelar sajadah di lantai

Tempat bersujud rendahkan diri

Smoga semua semakin baik nanti

Seiring adanya kesadaran hati


Suara burung setia temani

Ramaikan pagi ceriakan hari

Sungguh beruntung hari ini

Masih bisa terbuka mata ini


Tegukan air segar sekali

Nikmat lain yang didapati

Sungguh beruntung saya ini

Tak ada keluhan badan ini

Keberanian Sedekah Mbak Nita

Kalau melihat sosoknya, mungkin orang tidak menyangka. Bahwa seorang Juanita (Mbak Nita) telah memiliki keyakinan yang mantap akan pertolongan Alloh bagi mereka yang bersedekah.

"Aku dulu, sebelum kasih makan kucing hanya ada uang 400k sebulan. Sekarang tiap bulan aku dapat kiriman 1,8 juta." Mbak Nita bersemangat bercerita. "makanya jangan takut-takut kasih makan kucing. Kasihan mereka."

Ya, saya memang tidak rutin memberi makan seekor kucing yang suka mampir ke rumah. Anggaran untuk beli makanan kucing pun tidak ada. Jadi ... kalau di rumah ada makanan yang si pus mau, Kiko (kucing itu) pun dapat makanan. Sementara bila si pus tidak mau telur atau lainnya sehingga tidak mendapat makanan, ia pun pergi.

Mbak Nita yang beberapa lama pernah memberi makan untuk 13 kucing liar di sekitar rumahnya agak marah dengan hal itu. Saya juga marah dengan diri sendiri karena sempat tidak peduli dengan Kiko. Akibatnya, Kiko pun kabur saat akan diperiksa karena dehidrasi dan tidak ketemu atau kembali mampir ke rumah kami setelah itu. Padahal kami sekeluarga sudah terbiasa dan mulai menyayanginya.

"Kita kan makan tiap hari. Mosok kucing nggak dikasih makan tiap hari. Kasihan kucingnya, nggak pasti dapat makan. Apalagi tidak banyak yang peduli." Mbak Nita pun mengomel.

Saya hanya terdiam, sedih dan menyesal karena hilangnya Kiko. "Mbak Nita niatnya apa pas kasih makan kucing?" Saya spontan bertanya.

"Kasihan sama kucingnya." Si Mbak menjawab pendek. Ia yang setiap hari suka mendengar pengajian Aa Gym dan lainnya di radio itu agak heran dengan kekurang beranian saya bersedekah, memberi makan kucing liar yang butuh makan.

"Kamu kan ilmu agamanya lebih banyak dari aku." Itu alasan Mbak Nita yang heran dengan ketakutan saya. Belum tahu dia kalau tahu banyak itu belum tentu paham, paham belum tentu mengamalkan, mengamalkan belum tentu bijak alias tepat dalam bertindak.

Jadi sedekah, siapa takut?  Semua kembali lagi pada tingkat keyakinan diri pada-Nya? Wallahu'alam bish shawab.

Nabi Muhammad yang Tampan, Penyantun Si Papa

 Nabi Muhammad yang Tampan, Penyantun Si Papa 

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Alloh (TQS Al Ahzab (33): 21)

Pernah terjadi kasus penghinaan kepada Nabi Muhammad di luar negeri, Belanda kalau tidak salah ingat. Menariknya, salah satu ulama di sana memilih tindakan out of the box untuk menyelesaikan masalah. Beliau bertemu dengan sang penghina Nabi saw dan menelisik, 'menanyakan' dari mana serta bagaimana pendapat ngawur tersebut terbentuk.

Terbukti kemudian bahwa memang si penghina kekasih Alloh ini mendapat informasi dari sumber dan orang yang salah. Tidak heran bila kemudian pendapatnya pun jauh dari kebenaran.

Sejatinyalah dalam pribadi Nabi Muhammad telah ada semua alasan yang menjadikan beliau pantas menjadi idola atau teladan. Berikut ini antara lain alasan-alasan tersebut:

1. Dari segi fisik

Para nabi utusan Alloh termasuk Nabi Muhammad, Alloh desain tampan serta enak dipandang. Selain itu beliau termasuk seorang yang bugar, jarang sakit karena terbiasa menjaga kebersihan hati, suka berolahraga, memperhatikan pola makan dan kebersihan.

2. Dari segi nasab, keturunan

Secara bibit, bobot, bebet maka nasab beliau bisa ditelusur sampai pada Nabi Ibrahim a.s, bapak para nabi. Tidak heran bila Abu Bakar, sang ahli silsilah Arab pun langsung mempercayai dan mengakui ketika Nabi Muhammad menyatakan kenabian beliau.

3. Dari segi kisah hidup

Sejak kecil, Nabi saw sudah ditinggal wafat ayahandanya. Setelah itu ibunda dan kakek yang amat menyayanginya pun tiada. Dalam naungan sang paman yang memiliki banyak anak dan terbatas secara ekonomilah Nabi Muhammad tumbuh besar.

Tidak heran bila Nabi Muhammad menjadi pribadi yang begitu peduli serta penyantun kepada kaum papa tak punya, juga anak yatim dan lainnya. Pengalaman telah mengajarkan kepada beliau secara langsung arti kepahitan hidup itu.

4. Dari segi karakter, kepribadian

Sampai sekarang, 1446 tahun hijriah, sepertinya belum ada lagi manusia yang mendapat julukan Al Amin, yang terpercaya. Kaum Quraisy di mana Nabi saw tumbuh melabeli beliau sebagai yang bisa dipercaya, amanah, sama antara perkataan dan perbuatan.

Bahkan uniknya, mereka yang tidak mempercayai kenabian beliau, notabene musuh beliau, tetap menitipkan barang-barang kepada beliau, tetap lebih percaya pada beliau daripada lainnya. 

5. Dari segi kepemimpinan

Kebijaksanaan beliau terlihat saat kasus peletakkan hajar aswad. Kaum Quraisy sempat bersitegang tentang kabilah mana yang berhak memindahkan batu surga tersebut. Nabi saw pun membentangkan kain dan meminta perwakilan masing-masing kabilah memegang kain kemudian mengangkat hajar aswad secara bersama. 

Harapannya, akan semakin banyak orang termasuk kaum mudanya yang mengenal dan jatuh cinta pada rasulullah saw, rasul akhir zaman. Wallahu'alam bish shawab.

Apa yang Kita Lakukan Hari ini?

*Apa yg kita lakukan hari ini?*
Ustadz. Subhan, M.Pd
Madjid Jami' At-Taqwa 19 April 2025
Semangat Ramadhan berimbas pada bulan Syawal. 
Beribadahlah kamu (person orang) kepada Tuhanmu sampai datang kepada kamu kematian. (Al-Hijr 99) 
Maknanya 
Apa yg harus dilakukan hari ini tetap beribadah pada Allah sampai kamu mati. 
Ibadah menurut Ibnu Taimiyah :
*Dunia ada surga siapa yg tidak masuk surga dunia jangan berharap surga di akhirat. Apa surga dunia itu? Orang yg selalu taat pada Allah dan Rasul-Nya.*
Maknanya : Surga dunia ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya ( Menghidupkan sunnah Nabi) 
Ada 5 tingkatan manusia :
Muslim (seorang yg menyatakan keislamannya) ada istilah islam KTP blm tentu memiliki iman. 
Mukmin. 
Muhsin. (Memperbaiki terus keimanannya).
Mukhlis. ( Semua peribadahan diserahkan pada Allah (Ikhlas : murni) ) 
Muttaqin (Orang yg selalu berdampingan pada Allah). 
*Ciri org yg Muttaqin :*
Didalam hati ada furqon (pembeda) mana yg haq dan batil.
*3 tahapan proses :*
Maafkan, salami, bebaskan. 
*Dampak positif pada tahap Muttaqin : Orang yg beruntung*