Bulan Agustus biasanya banyak momen acara Agustusan. Pantun bisa jadi bahan menarik untuk menyegarkan suasana. Berikut ada 10 pantun bertema kemerdekaan yang bia digunakan atau dibaca aat acara Agustusan.
Labels
- Artikel Dakwah
- Artikel Pendidikan
- Game Islami
- Produk Unggulan
- Produk Jasa
- Buku Iqro
- Download Gratis
- Training dan Pelatihan
- Materi TPQ
- Toko Buku Islam
- Materi Manajemen.
- Sanggar Ceria Kak Dayat
- Katalog Produk
- TPA Binaan Depot Iqro As-Salam
- Bimbingan Belajar
- Buletin Baiti Janati
- Profil Usaha
- Al-Quran
- Re-Seller
- Teks Da'i Cilik
- Cara Pemesanan Produk
- Berita
- Percetakan
- Suvenir dan Acsesoris
- Tips Kreatif
- Tour & Travel
- Bukti Pengiriman
- Kisah Islam
Pantun Kemerdekaan Indonesia Cocok untuk Acara 17 an
Makna Kemerdekaan dalam Islam
Makna Kemerdekaan Menurut Islam
Dalam pandangan Islam, kemerdekaan bukan hanya sebatas terbebas dari penjajahan fisik atau kekuasaan asing, tetapi lebih dalam dari itu, yakni kebebasan jiwa dan akal dari segala bentuk penghambaan kepada selain Allah. Islam memandang bahwa manusia diciptakan untuk mengabdi hanya kepada-Nya, sebagaimana firman Allah dalam Surah Adz-Dzariyat ayat 56, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” Oleh karena itu, kemerdekaan sejati adalah ketika seseorang mampu melepaskan diri dari belenggu hawa nafsu, syirik, dan kezaliman, serta menjalani hidup sesuai petunjuk Ilahi.
Kemerdekaan juga berarti keadilan, persamaan hak, dan tanggung jawab sosial. Dalam sejarah Islam, Rasulullah SAW membebaskan umat dari sistem perbudakan, penindasan, dan ketidakadilan sosial yang merajalela di masa jahiliyah. Setiap individu memiliki nilai yang sama di hadapan Allah, dan tak ada kelebihan seseorang atas yang lain kecuali dengan ketakwaan. Nilai ini menjadi fondasi dalam membangun masyarakat merdeka yang berlandaskan akhlak, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama.
Sebagai umat Islam, memperingati kemerdekaan bukan hanya mengenang perjuangan masa lalu, tetapi juga mengisi kemerdekaan dengan amal saleh, memperjuangkan kebenaran, serta menjaga moralitas dan keutuhan bangsa. Kemerdekaan adalah amanah yang harus dijaga, bukan hanya dengan simbolik, tetapi dengan kontribusi nyata dalam membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan beriman. Dengan begitu, kemerdekaan tidak hanya menjadi milik fisik, tapi juga ruhani, yang membawa manusia lebih dekat kepada tujuan hidup yang hakiki.
Cerita Hikmah
Allah, Engkau Sungguh Lucu
Engkau muliakan orang yang Kau kehendaki.
Dan Kau rendahkan orang yang Engkau mau.
Aku tertawa sendiri dalam hati.
Dunia ini memang lucu, penuh hal paradoks dan seringkali di luar logika, akal manusia, hitung-hitungan atau prediksi.
Contoh dan buktinya tersaji di depan mata pagi ini.
Saat aku riset lomba blog feature, in-depth news.
Dan aku geli sendiri ketika menemui salah satu pemenang bulanannya adalah tulisan singkat, ringkas nan padat dengan dua foto yang menyertai.
Dua foto dan dua paragraf saja, kalau aku tidak salah.
Aku ingat dua hal ini saat menemukan akhir tulisan dan masih mencari.
Sambungan tulisan lainnya mana? Apa hanya ini isi tulisannya?
Sembari tak percaya, ku scroll ke bawah.
Nihil. Tulisannya benar-benar telah khatam ternyata.
Aku sempat tertegun, terpana, terkejut juga. Tapi aku sudah belajar.
Bahwa segala sesuatu di dunia, setiap kejadian dan peristiwa yang terjadi, ada Allah di baliknya. Maklum, Ia-lah sang produser sekaligus sutradara, kan? Meski memberi ruang luas manusia untuk improvisasi juga.
Jadi ... aku pun meluncur ke blog sang pemenang bulanan. Kutemukan jawab kenapa ia pantas menjadi juara.
Kesibukan sosial tampaknya adalah jawaban dari kemenangannya kali ini.
Begitu juga juara bulanan lain yang kubaca, kembali membuat sedikit kaget dan geli karena keringkasan tulisan lombanya. Pemenang yang kedua ini, sepertinya juga sibuk mengurusi urusan di luar masalah pribadi dan ber-impact ke banyak orang. Untuk itulah ia pantas dihadiahi juara.
Kemenangannya, dan juara sebelumnya adalah akumulasi buah kebaikan yang mereka telah tebar sebelum ini. Kesimpulanku.
Karena sibuk mengurusi orang, maka Tuhanlah yang mengurus mereka.
Salah satu cara Allah urus mereka, dengan menyematkan hadiah kemenangan bulanan tersebut.
Meski aku masih tetap merasa geli sendiri.
Iya sih tulisan mereka singkat, padat dan mengena sasaran. Merangkum semua lima H dan satu W. Tapi honest, baru sekarang aku temukan tulisan seringkas nan padat seperti itu berhasil raih juara.
Apakah ini bukti orang pintar, terampil kalah dengan orang bejo (beruntung)? Bisa jadi.
Allah, dunia ini sungguh lucu, Engkau pun begitu? Karena bukankah dunia adalah representasi-Mu? Allah Maha Lucu, Kreatif, Inovatif dan Unpredictable.
Wallahu’alam.
*With men one thing is possible, with God all things are possible – from The Blind Side movie
Pantun Kehidupan
01.
Kicau burung riuh sekali, picu munculnya kehangatan hati
Mari diri jaga asa di hati, demi baiknya diri dan negeri
02.
Kicau burung riuhkan hari, membuat suasana warna-warni
Ayo hati tetaplah berseri, agar bahagia dirimu sendiri
03.
Merdu nian burung berkicau, suaranya ramaikan pagi
Yang bisa semangatimu, terutama dirimu sendiri
04.
Pagi diwarnai burung berkicau, riuhnya membuat kacau
Tak bisa kembali waktu, ia datang sekali di hidupmu
05.
Terdengar suara mesin cuci, mengaduk baju tanpa henti
Ayo hati bangkitlah kau kini, kuat tangguh hadapi hidup ini
06.
Mesin cuci terdengar lagi, berputar lagi dan lagi
Ayo diri jaga asa di hati, agar tetap semangat jalani hari
07.
Sinar mentari cerahkan bumi, hangatkan hati usir ragu diri
Ayo Kawan jaga asa di hati, agar tak loyo hadapi hari
08.
Kicau tonggeret ribut sekali, warnai pagi hari ini
Tetap semangat apa pun yang terjadi, karna Gusti kan slalu awasi
09.
Siang hari tetapkan hati menulis, meski lapar menggerogoti
Ayo Kawan fokus kelarkan tugas, jangan ikuti mood tak pasti
Pantun Semangat
01.
Awan pancarkan sinar mentari, kicau burung bangkitkan pagi
Mari Kawan mulai hari, awali dengan senyum dari hati
02.
Cakrawala cerah hari ini, tularkan asa jalani hari
Sungguh cerah suasana pagi ini, ingatkan akan kuasa Sang Rabbi
03.
Mendung warnai angkasa raya, terbitkan sendu di jiwa
Ayo Kawan semua jaga asa, agar tetap menyala ia dalam jiwa
04.
Senandung menyapa telinga, ingatkan hati pada Sang Esa
Tetap ingat syukur hai jiwa, agar tegar langkah kaki di dunia
05.
Awan berarak bersama, dalam gerak tak punya arti
Bangunlah jiwa pejuang mulia, demi baiknya diri dan bumi
06.
Sinar matahari menyapa, tularkan semangat memulai hari
Ayo bangkitlah jiwa, agar tak ada penyesalan nanti
07.
Mendung warnai pagi, kicau burung serikan hari
Ayo Kawan awali hari, niat dan doa pada Ilahi Rabbi
08.
Sinar mentari cerahkan hari, hangat terasa badan ini
Ayo diri gegas awali hari, bekerja bagi kemuliaan diri
09.
Malam-malam makan mie, jangan lupa dengan camilan
Ayo teman siapkan diri, tak kaget dengan tantangan di depan
10.
Menu sahur sajikan tape, percaya harus selalu terjaga
Jaga mata dari HP, jangan lihat ia terlalu lama
11.
Mendung lagi di angkasa, semoga tidak berubah hujan ia
Ayo Kawan jaga asa, agar tak menghilang ianya
12.
Matahari cerah hari ini, bumi pun hangat lagi
Bangun semangat dari hati, demi baiknya hidup nanti
13.
Gelap selimuti bumi, dzikir mewarnai malam hari
Malam hari mendung lagi, berdoa moga tak hujan lagi
14.
Burung hinggap di pohon tinggi, tetap lincah terbang kesana kemari
Ayo Kawan jaga semangat di hati, agar tak pudar oleh putaran hari
Pantun Nasehat
Sinar mentari malu unjuk diri
Perlahan dia hangatkan hari
Hari baru telah dimulai
Lembaran baru siap diberi hati
Musik instrumental temani diri
Menggurat kata merangkai cerita
Sungguh beruntung diri ini
Masih berpeluang raih ampunan-Nya
Tergelar sajadah di lantai
Tempat bersujud rendahkan diri
Smoga semua semakin baik nanti
Seiring adanya kesadaran hati
Suara burung setia temani
Ramaikan pagi ceriakan hari
Sungguh beruntung hari ini
Masih bisa terbuka mata ini
Tegukan air segar sekali
Nikmat lain yang didapati
Sungguh beruntung saya ini
Tak ada keluhan badan ini
Keberanian Sedekah Mbak Nita
Kalau melihat sosoknya, mungkin orang tidak menyangka. Bahwa seorang Juanita (Mbak Nita) telah memiliki keyakinan yang mantap akan pertolongan Alloh bagi mereka yang bersedekah.
"Aku dulu, sebelum kasih makan kucing hanya ada uang 400k sebulan. Sekarang tiap bulan aku dapat kiriman 1,8 juta." Mbak Nita bersemangat bercerita. "makanya jangan takut-takut kasih makan kucing. Kasihan mereka."
Ya, saya memang tidak rutin memberi makan seekor kucing yang suka mampir ke rumah. Anggaran untuk beli makanan kucing pun tidak ada. Jadi ... kalau di rumah ada makanan yang si pus mau, Kiko (kucing itu) pun dapat makanan. Sementara bila si pus tidak mau telur atau lainnya sehingga tidak mendapat makanan, ia pun pergi.
Mbak Nita yang beberapa lama pernah memberi makan untuk 13 kucing liar di sekitar rumahnya agak marah dengan hal itu. Saya juga marah dengan diri sendiri karena sempat tidak peduli dengan Kiko. Akibatnya, Kiko pun kabur saat akan diperiksa karena dehidrasi dan tidak ketemu atau kembali mampir ke rumah kami setelah itu. Padahal kami sekeluarga sudah terbiasa dan mulai menyayanginya.
"Kita kan makan tiap hari. Mosok kucing nggak dikasih makan tiap hari. Kasihan kucingnya, nggak pasti dapat makan. Apalagi tidak banyak yang peduli." Mbak Nita pun mengomel.
Saya hanya terdiam, sedih dan menyesal karena hilangnya Kiko. "Mbak Nita niatnya apa pas kasih makan kucing?" Saya spontan bertanya.
"Kasihan sama kucingnya." Si Mbak menjawab pendek. Ia yang setiap hari suka mendengar pengajian Aa Gym dan lainnya di radio itu agak heran dengan kekurang beranian saya bersedekah, memberi makan kucing liar yang butuh makan.
"Kamu kan ilmu agamanya lebih banyak dari aku." Itu alasan Mbak Nita yang heran dengan ketakutan saya. Belum tahu dia kalau tahu banyak itu belum tentu paham, paham belum tentu mengamalkan, mengamalkan belum tentu bijak alias tepat dalam bertindak.
Jadi sedekah, siapa takut? Semua kembali lagi pada tingkat keyakinan diri pada-Nya? Wallahu'alam bish shawab.
Nabi Muhammad yang Tampan, Penyantun Si Papa
Nabi Muhammad yang Tampan, Penyantun Si Papa
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Alloh (TQS Al Ahzab (33): 21)
Pernah terjadi kasus penghinaan kepada Nabi Muhammad di luar negeri, Belanda kalau tidak salah ingat. Menariknya, salah satu ulama di sana memilih tindakan out of the box untuk menyelesaikan masalah. Beliau bertemu dengan sang penghina Nabi saw dan menelisik, 'menanyakan' dari mana serta bagaimana pendapat ngawur tersebut terbentuk.
Terbukti kemudian bahwa memang si penghina kekasih Alloh ini mendapat informasi dari sumber dan orang yang salah. Tidak heran bila kemudian pendapatnya pun jauh dari kebenaran.
Sejatinyalah dalam pribadi Nabi Muhammad telah ada semua alasan yang menjadikan beliau pantas menjadi idola atau teladan. Berikut ini antara lain alasan-alasan tersebut:
1. Dari segi fisik
Para nabi utusan Alloh termasuk Nabi Muhammad, Alloh desain tampan serta enak dipandang. Selain itu beliau termasuk seorang yang bugar, jarang sakit karena terbiasa menjaga kebersihan hati, suka berolahraga, memperhatikan pola makan dan kebersihan.
2. Dari segi nasab, keturunan
Secara bibit, bobot, bebet maka nasab beliau bisa ditelusur sampai pada Nabi Ibrahim a.s, bapak para nabi. Tidak heran bila Abu Bakar, sang ahli silsilah Arab pun langsung mempercayai dan mengakui ketika Nabi Muhammad menyatakan kenabian beliau.
3. Dari segi kisah hidup
Sejak kecil, Nabi saw sudah ditinggal wafat ayahandanya. Setelah itu ibunda dan kakek yang amat menyayanginya pun tiada. Dalam naungan sang paman yang memiliki banyak anak dan terbatas secara ekonomilah Nabi Muhammad tumbuh besar.
Tidak heran bila Nabi Muhammad menjadi pribadi yang begitu peduli serta penyantun kepada kaum papa tak punya, juga anak yatim dan lainnya. Pengalaman telah mengajarkan kepada beliau secara langsung arti kepahitan hidup itu.
4. Dari segi karakter, kepribadian
Sampai sekarang, 1446 tahun hijriah, sepertinya belum ada lagi manusia yang mendapat julukan Al Amin, yang terpercaya. Kaum Quraisy di mana Nabi saw tumbuh melabeli beliau sebagai yang bisa dipercaya, amanah, sama antara perkataan dan perbuatan.
Bahkan uniknya, mereka yang tidak mempercayai kenabian beliau, notabene musuh beliau, tetap menitipkan barang-barang kepada beliau, tetap lebih percaya pada beliau daripada lainnya.
5. Dari segi kepemimpinan
Kebijaksanaan beliau terlihat saat kasus peletakkan hajar aswad. Kaum Quraisy sempat bersitegang tentang kabilah mana yang berhak memindahkan batu surga tersebut. Nabi saw pun membentangkan kain dan meminta perwakilan masing-masing kabilah memegang kain kemudian mengangkat hajar aswad secara bersama.
Harapannya, akan semakin banyak orang termasuk kaum mudanya yang mengenal dan jatuh cinta pada rasulullah saw, rasul akhir zaman. Wallahu'alam bish shawab.