Labels
- Artikel Dakwah
- Artikel Pendidikan
- Game Islami
- Produk Unggulan
- Produk Jasa
- Buku Iqro
- Download Gratis
- Training dan Pelatihan
- Materi TPQ
- Toko Buku Islam
- Materi Manajemen.
- Sanggar Ceria Kak Dayat
- Katalog Produk
- TPA Binaan Depot Iqro As-Salam
- Bimbingan Belajar
- Buletin Baiti Janati
- Profil Usaha
- Re-Seller
- Teks Da'i Cilik
- Al-Quran
- Cara Pemesanan Produk
- Berita
- Percetakan
- Suvenir dan Acsesoris
- Tips Kreatif
- Tour & Travel
- Bukti Pengiriman
- Kisah Islam
Outbond Santri Binaan Depot Iqro As-Salam
Team Trainer MEDIA siap menjadi trainer untuk outbond acara anda. Aneka permainan dengan hikmah dan pelajaran islami kita siapkan untuk para pesert oubond. Dijamin menyenangkan dan berkesan karena memberi hikmah setiap permainan.
Berbakti Kepada Orang Tua
Assalaamu ‘alaikum
Wr Wb
Mukadimmah
Kepada yang
terhormat bapak ibu serta teman-teman sekalian..
Alhamdulillah
Puji dan syukur hanya milik Allah yang telah memberikan kita kesehatan,
keimanan dan banyak kenikmatan. Sholawat dan Salam semoga tercurah kepada nabi
besar Muhammad SAW beserta sahabat dan umatnya .... Allohumma Amien.
Bapak Ibu serta sahabat kecil yang Selly hormati... Ismakhulii an
u’arrifa nafsi, Ismi Selly min SDIT Luqman Al hakim Yogyakarta. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan tentang
Birul walidain. Berbuat baik pada bapak dan ibu. Tappi sebelumnya Selly mau
tanya dulu neh....Dijawab ya pak....Bu....
Siapa
yang mengandung kita ? Siapa yang lahirkan kita ? Siapa yang merawat, mendidik
dan cari nafkah ?
Kira-kira
kita sudah bisa belum ya membalas kebaikan orang tua kita ?
Dulu...Ada
seorang sahabat yang selalu menggendong ibunya kemanapun ibunya pergi. Kemudian
ia bertanya pada Rosul, Apakah semua itubisa membalas kebaikan ibunya ? Dan apa
jawab Rosul pak, Bu ? Ternyata TIDAK...Karena dunia dan seisinya tidak
sedikitpun membalas kebaikan bapak dan ibu.
Rosullullah
sangat mencintai umat NYA. Kira-kira bapak ibu dicintai Rosul ?
Bagaimana
caranya ?
Firman
Allah dalam surah Al Ahqaaf : 15
Wawashoinal insaana biwaalidaihi ihsaana.
Hammalathu ummuhu Qurhaw wawadho ‚athu Qurha..
Artinya :
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapakny. Ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan
susah payah pula.
Bagaimana cara berbuat baik kepada bapak ibu ?
Apakah dengan selalu mengikutinya ? ternyata TIDAK juga. Cara berbuat baik pada bapak ibu diantaranya
adalah =
Pertama = Menaatinya jika berada dalam
kebaikan
Bila orangtua kita meminta untuk beribadah kepada Allah, maka kita
WAJIB TAAT.
Tapi kalau mereka meminta kita untuk berbuat kemungkaran maka kita
bolehmenjawab..NO Way, Sorry...Sorry Mam....I am busy now...
Kedua = Mendoakan mereka
Sampun
dungoaken bapak ibu dereng pak, bu ? Kita diperintahkan untuk mendoakan orang
tua setiap hari,kalau bisa setiap selesai sholat. Doanipun pripun pak bu. Monggo
sareng-sareng.
Allohummagfirli......saget nggih pak bu doa ipun. Ampun
kesupen menawi bibar sholat. Dungo-dungo...wonten lagu ne....
Ayo kita berdoa........ untuk orang tua kita
Ayo kita berdoa........ supaya masuk surga asyik...asyik..
Kita yakin masuk surga.......asyik...asyik.... karna rajin berdoa.dari
tua & yang muda....... laki-laki perempuan...ayo semua rajin berdoa.....
Cara birul walidain yang ke-3 berkata-kata yang baik
Perkataan
yang baik itu sangat dicintai Allah apalagi kepada orang tua. Jangan
sekali-kali orang tua kita merasa sakit hati dengan apa yang kita katakannabi
bersabda Fal
yakul khairan auliyasmud. Berkata baik lah atau diam. Hayo siapa
yang suka membantah orang tua??? Semoga semua yang hadir disini tidak seperti
itu ya.
Sebelum ditutup ada pantun nih
Jalan-jalan naik sepeda pakai topi dikepala
Jagalah perkataan yang mulia terutama pada orang tua
Demikian yang dapat Selly sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf
Buah durian dalamnya putih cukup sekian terima kasih. Mangan
kupatlawuh bakmi, menawi lepat please for give me.
Ilaliaqo …….
Wabilahitaufik wal hidayah waridho wa inayah
Wasalamu
‘alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarokatuh
Diposkan 19th April 2012 oleh Selly
sumber : http://teks-dacil-selly.blogspot.com/
Cara Mencintai Rosul
Assalaamu
‘Alaikum Wr Wb
Alhamdulillahi
robbil ‘alamin. Wassholatu Wassalamu ‘Ala Nabiyina Muhammadin Wa ‘Ala Alihi
Wasobihi Azmain ‘Amma Ba’du
Shalawat & salam
tak lupa mari kita sanjungkan selalu kepada junjungan kita Nabii Besar Muhammad
SAW dan para sahabatnya. Semoga kita selalu
mendapat rahmat dan maghifah dari Allah SWT, Allahumma Amin.
Ismi Selly
min Yogyakarta ingin memberikan tausiyah dengan judul Cara Mencintai Rosul.
Alhamdulillah
Allah SWT memberikan hidayah kepada kita untuk lebih mengenal Islam melalui
Nabi Muhammad SAW, kita lebih bisa lebih merasakan cahaya Islam.
Rosullullah
sangat mencintai umat NYA. Kira-kira bapak
ibu serta teman teman disini ingin tidak dicintai Rosul ?
Bagaimana caranya ?
Pertama, dengan mengikuti ajaran
Buat apa berlimpah harta, kalo tidak
mau sedekah. Buat apa berkata cinta kalo tidak ada buktinya
Salah satu
bukti mencintai Rosul yaitu dengan mentaati ajaran NYA.
Ingat
lho..... TAAT TIDAK SEBAGIAN SEBAGIAN.....TAPI SEMUANYA...
Bapak ibu
kalo punya rumah tidak ada ATAPnya MAU TIDAK ???
Jelas
Tidak mau dong……Nanti kalo hujan kehujanan, kalo panas kepanasan, kalo dingin
kedinginan…..Kalo punya Rumah harus yang lengkap….Ada lantainya, ada
Dindingnya, ada Atapnya dan sebagainya…
Begitu juga dengan
ajaran ISLAM….Harus yang LENGKAP... Mau Sholatnya..... Mau Puasanya.... Mau
Sodakohnya...Mau Senyumnya....Jangan Pilih-pilih….Itu baru namanya TAAT….
Siapa yang
disini belum Sholat Lima waktu ??? Hayo ngaku….Pasti Malu….Kalo masih belajar
boleh deh dikit-dikit bolong...Tapi jangan lama-lama ya...Karena menaati ROSUL
itu sama dengan menaati ALLAH…
‘Audzubillahi minnasyaitonirrojim… Bismillahi Rohmanirrohim…May
Yuti’I Rosulla Faqod Atho Allah
Barang siapa
menaati Rosul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah (QS an nisa :80)
Cara yang KEDUA adalah mengikuti sunnah NYA.
Sunnah Rosul banyak
lho…Apa coba contohnya……
Misalnya…Memakai wangi
wangian, memotong kuku pada hari Jum’at, melaksanakan sholat-sholat sunnah dan
masih banyak lagi… Kalo kita ingin dicintai Rosul berarti mengamalkan Sunnah
NYA dalam kehidupan…
Cara mencintai Rosul yang KETIGA
adalah banyak bersholawat.....
Allah berfirman :
Innallaha wamalaaikatuhu Yusholuna alan
nabiy yaaaiyahaladziina amanu sholu alaihi wasalimu taslima.
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat – NYA bersholawat untuk Nabi.
Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah
salam penghormatan kepadanya ......... ( QS. Al ahzab 56 )
Mari
bapak ibu kita bersholawat untuk Nabi Muhammad
Shollatullah...Salaamullah...AlaaThoha...Rosulillah....Sollatullahh...Sholamullah....Alla
Yassin...Habibillah....
Nah itu tadi TIGA CARA agar kita dicintai
Rosul....
Demikian Bapak Ibu yang dapat Selly sampaikan. Kurang lebihnya mohon
maaf. Sebelum ditutup Selly punya pantun neh.... Mangan Ketupat
Lawuh Bakmi...........Menawi LEPAT, Please forgive me...
Wabillahi Taufik wal hidayah, wassalaamu alaikum warahmatullahi
wabarokatuh
Diposkan 19th April 2012 oleh Selly
sumber : http://teks-dacil-selly.blogspot.com/
7 Cara Mengajak si Kecil Shalat di Masjid
7 Cara Mengajak si Kecil Shalat di Masjid
Terkadang kita kerap merasa terganggu oleh tangis si kecil atau keributannya saat sedang berusaha untuk beribadah dengan khusyuk di masjid saat shalat Jumat, atau saat-saat kesempatan lain, seperti di hari-hari besar umat Islam. Tentu saja tidak ada larangan untuk membawa anak membiasakan melakukan ibadah di masjid. Hanya saja anak perlu dibiasakan sejak kecil untuk beribadah ke masjid tanpa mengganggu lingkungannya yang sedang melakukan ibadah.
Untuk membiasakan anak melakukan ibadah di masjid, antara lain:
1. Untuk anak batita, biasakan ia berada di tengah orang dewasa yang tengah melakukan shalat secara berjamaah. Terkadang yang membuat mereka mendadak rewel adalah rasa ditinggalkan saat semua sibuk melakukan shalat, sedangkan tidak ada yang memperhatikannya. Dengan membiasakan ia ‘ditinggal’ sebentar untuk melakukan shalat berjamaah di rumah misalnya, akan membuatnya terbiasa dengan keadaan ini saat berada di tempat ibadah.
2. Sekali-sekali ajaklah ia ke masjid, walaupun Anda tidak ikut shalat berjamaah. Hanya membiasakan si kecil berada di lingkungan yang terasa asing baginya. Beri penjelasan apa yang biasa dilakukan orang saat di masjid. Dan biarkan saja jika ia terlihat ingin mengikuti orang melakukan shalat.
3. Sebelumnya Anda juga dapat membeli buku cerita bergambar, atau ceritakan saja sesuai dengan kemampuannya mencerna tentang suasana masjid, dan apa saja yang biasa orang lakukan di masjid, juga apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di masjid. Tekankan bahwa masjid adalah tempat ibadah, dan orang membutuhkan tempat yang tenang jika beribadah.
4. Jika saatnya tiba, Anda dapat mendadani si kecil dengan pakaian yang pantas, namun nyaman dan tidak panas. Pakaian yang berlapis-lapis akan membuatnya gerah, sehingga jangan heran jika anak menjadi rewel saat berada di masjid. Jika perlu sediakan pakaian seperti yang Anda kenakan, misalnya baju koko yang serupa, atau peci yang sama, sehingga ia akan bangga mengenakannya bersama Anda.
5. Untuk anak batita dan balita, perlu juga Anda bawakan buku cerita atau mainan yang dapat membuatnya sibuk saat Anda harus melakukan ibadah, atau mendengarkan ceramah dengan waktu yang agak panjang.
6. Jika perilaku si kecil tidak sesuai dengan harapan Anda, maklumi saja. Beri peringatan dengan cara yang tegas namun penuh kasih sayang. Misalnya saat anak berteriak atau menangis. Jangan segan-segan untuk berulang kali mengingatkan mereka bahwa masjid adalah tempat dimana orang membutuhkan ketenangan untuk beribadah, sehingga biasakan mereka untuk tidak berbicara keras, mengobrol, bercanda maupun berteriak-teriak di tempat ini. Tentu saja sebelumnya Anda juga harus memberi contoh yang sama.
7. Ingat bahwa pengalaman di awal usia anak saat berada di tempat ibadah ini mempengaruhi seluruh kesannya terhadap tempat ini, dan lebih luas lagi terhadap agama yang dianutnya. Jika kita terbiasa menakut-nakutinya dengan hal-hal yang menyeramkan, seperti setan, neraka, dosa dan sebagainya di tempat ini, maka si kecil akan menangkap pesan bahwa berada di masjid menakutkan, sehingga bisa jadi ia akan memiliki kesan yang negatif terhadap apa yang sedang dipelajarinya. Namun kalau Anda memperkenalkan tempat ibadah sebagai sesuatu yang nyaman dan memberikan ketenangan, maka ia pun akan memiliki kesan yang serupa.
sumber : https://www.facebook.com/TipsMendidikAnakSolehDanSolehah/posts/612281038846925
Terkadang kita kerap merasa terganggu oleh tangis si kecil atau keributannya saat sedang berusaha untuk beribadah dengan khusyuk di masjid saat shalat Jumat, atau saat-saat kesempatan lain, seperti di hari-hari besar umat Islam. Tentu saja tidak ada larangan untuk membawa anak membiasakan melakukan ibadah di masjid. Hanya saja anak perlu dibiasakan sejak kecil untuk beribadah ke masjid tanpa mengganggu lingkungannya yang sedang melakukan ibadah.
Untuk membiasakan anak melakukan ibadah di masjid, antara lain:
1. Untuk anak batita, biasakan ia berada di tengah orang dewasa yang tengah melakukan shalat secara berjamaah. Terkadang yang membuat mereka mendadak rewel adalah rasa ditinggalkan saat semua sibuk melakukan shalat, sedangkan tidak ada yang memperhatikannya. Dengan membiasakan ia ‘ditinggal’ sebentar untuk melakukan shalat berjamaah di rumah misalnya, akan membuatnya terbiasa dengan keadaan ini saat berada di tempat ibadah.
2. Sekali-sekali ajaklah ia ke masjid, walaupun Anda tidak ikut shalat berjamaah. Hanya membiasakan si kecil berada di lingkungan yang terasa asing baginya. Beri penjelasan apa yang biasa dilakukan orang saat di masjid. Dan biarkan saja jika ia terlihat ingin mengikuti orang melakukan shalat.
3. Sebelumnya Anda juga dapat membeli buku cerita bergambar, atau ceritakan saja sesuai dengan kemampuannya mencerna tentang suasana masjid, dan apa saja yang biasa orang lakukan di masjid, juga apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di masjid. Tekankan bahwa masjid adalah tempat ibadah, dan orang membutuhkan tempat yang tenang jika beribadah.
4. Jika saatnya tiba, Anda dapat mendadani si kecil dengan pakaian yang pantas, namun nyaman dan tidak panas. Pakaian yang berlapis-lapis akan membuatnya gerah, sehingga jangan heran jika anak menjadi rewel saat berada di masjid. Jika perlu sediakan pakaian seperti yang Anda kenakan, misalnya baju koko yang serupa, atau peci yang sama, sehingga ia akan bangga mengenakannya bersama Anda.
5. Untuk anak batita dan balita, perlu juga Anda bawakan buku cerita atau mainan yang dapat membuatnya sibuk saat Anda harus melakukan ibadah, atau mendengarkan ceramah dengan waktu yang agak panjang.
6. Jika perilaku si kecil tidak sesuai dengan harapan Anda, maklumi saja. Beri peringatan dengan cara yang tegas namun penuh kasih sayang. Misalnya saat anak berteriak atau menangis. Jangan segan-segan untuk berulang kali mengingatkan mereka bahwa masjid adalah tempat dimana orang membutuhkan ketenangan untuk beribadah, sehingga biasakan mereka untuk tidak berbicara keras, mengobrol, bercanda maupun berteriak-teriak di tempat ini. Tentu saja sebelumnya Anda juga harus memberi contoh yang sama.
7. Ingat bahwa pengalaman di awal usia anak saat berada di tempat ibadah ini mempengaruhi seluruh kesannya terhadap tempat ini, dan lebih luas lagi terhadap agama yang dianutnya. Jika kita terbiasa menakut-nakutinya dengan hal-hal yang menyeramkan, seperti setan, neraka, dosa dan sebagainya di tempat ini, maka si kecil akan menangkap pesan bahwa berada di masjid menakutkan, sehingga bisa jadi ia akan memiliki kesan yang negatif terhadap apa yang sedang dipelajarinya. Namun kalau Anda memperkenalkan tempat ibadah sebagai sesuatu yang nyaman dan memberikan ketenangan, maka ia pun akan memiliki kesan yang serupa.
sumber : https://www.facebook.com/TipsMendidikAnakSolehDanSolehah/posts/612281038846925
Peraga Pendidikan yang Menyenangkan Magic Disc Rumus Canggih
Ada 4 Macam Magic Disc
1. Fisika.
2. Matematika.
3. Kimia.
4. Bahasa Inggris.
Anda Tinggal Memutar-utar Lingkaran Depan dan belakang, maka Anda akan menemukan keajaiban yang muncul pada lubang-lubang yang tersedia berupa rumus2. Di bagian belakang dilengkapi berbagai keterangan yang berhubungan dengannya.Ini untuk mempermudah belajar putra putri kita....atau untuk pengusaha bisa menambah incam, Anda berminat???? silahkan call/ sms 08175425052 atau invite BBM 7D3CD1FA / WA 082133631419
Harga Produk ini Hanya Rp. 5000 All items dan dapat potongan harga pemesanan diatas 50 biji.
contoh produk dibawah ini
1. Fisika.
2. Matematika.
3. Kimia.
4. Bahasa Inggris.
Anda Tinggal Memutar-utar Lingkaran Depan dan belakang, maka Anda akan menemukan keajaiban yang muncul pada lubang-lubang yang tersedia berupa rumus2. Di bagian belakang dilengkapi berbagai keterangan yang berhubungan dengannya.Ini untuk mempermudah belajar putra putri kita....atau untuk pengusaha bisa menambah incam, Anda berminat???? silahkan call/ sms 08175425052 atau invite BBM 7D3CD1FA / WA 082133631419
Harga Produk ini Hanya Rp. 5000 All items dan dapat potongan harga pemesanan diatas 50 biji.
contoh produk dibawah ini
Bahasa Inggris
Tampak Depan
Tampak Belakang
FISIKA
Tampak Depan
KIMIA
Tampak Depan
Tampak Belakang
MATEMATIKA
Tampak Depan
Tampak Belakang
MAGIC DISC ADALAH ALAT PERAGA YANG MENGASYIKAN BISA BELAJAR DENGAN MENYENANGKAN HARGANYA HANYA Rp. 5000
bagi yang memesan diatas 100 biji dapat ptongan harga.
Terima Panggilan Guru Privat Pelajaran dan Ngaji
Bimbel MDIA Education menghadirkan konsep bimbel privat yang berbeda. Membimbing dengan mengasah akal, hati dan raga.
Biaya Pendaftaran Rp. 20.000
fasilitas :
*Buku Prestasi DOA dan PAI
*Buku Iqro
Biaya Perpaket Guru Privat
# Rp. 25.000 ( 4 x pertemuan / minggu )
# Rp. 30.000 ( 3 x pertemuan / minggu )
# Rp. 35.000 ( 2 x pertemuan / minggu )
Layanan Lembaga MDIA
1. Mengganti Guru Privat bila tak sesuai.
2. Orang Tua Anak akan mendapat langganan gratis Buletin Parenting
Proses Pembayaran
1. Lembaga akan mengambil pembayaran setiap bulan.
2. Bisa transfer ke rekening lembaga.
Mendidik Anak dengan Sabar, Senyum, dan Sentuh
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Motivator asal Surabaya Bagus Sanjoto menyebut, ada tiga cara mendidik yang baik, yakni sabar, senyum, dan sentuh
"Mendidik dengan sabar berarti mendidik dengan ucapan yang halus dan tidak bernada marah. Bahkan kalau perlu dengan raut muka yang senyum. Kalau mendidik dengan kasar, membuat anak menjadi takut dan pendidikan yang diajarkan menjadi terlupakan," katanya, Sabtu (26/10).
Cara lainnya adalah dengan sentuhan. "Sentuhan yang baik itu dengan mengelus pundak kanan dan kiri, mengelus punggung, mengelus kepala bagian belakang, dan mengelus punggung tangan," katanya.
Secara psikologis, lanjutnya, sentuhan pada bagian yang diajarkan Nabi Muhammad SAW itu membuat anak menjadi mudah patuh dan merasa bersalah.
"Insya Allah, tiga cara mendidik itu akan membuat anak menjadi baik, tetapi tentu saja dengan mewaspadai musuh yang menjadi tantangan anak sekarang, yakni gadget dan televisi," katanya.
Redaktur : Mansyur Faqih |
Sumber : Antara |
12 Cara Mendidik Anak Sopan Santun (Terbukti dan Mudah untuk dilakukan)
1. Mulai sejak Dini
Mulai Kapan? umur 1-2 tahun sudah bisa dan mulai dibiasakan.
2. Berikan Contoh Yang Benar
bukan contoh yang baik saja, tetapi contoh yang benar dan konsisten mutlak dibutuhkan anak agar kelak dia menjadi mahkota orangtua.
3. Biasakan “Tolong, Terima Kasih dan Maaf”
ingin menciptakan dunia yang jauh lebih baik? mulailah mendidik dan memberikan contoh serta membiasakan anak dari kecil terbiasa dengan hal ini.
4. Bermain Role Play
misal main dokter-dokteran, "permisi pak dokter, selamat malam pak dokter, terima kasih pak dokter, dan sebagainya"
5. Ulangi dan Ulangi
gunakan tehnik "iklan di televisi" selalu mengulang dan kita semua mengingat produk yang ditawarkan. ulangi dengan gembira dan happy bukan paksaan, jadilah kreativ.
6. Melalui cerita dan Dongeng
saat menjelang tidur, ceritakan dan masukan nilai sopan santun kepada anak, tambahakan dengan imajinasi anda sendiri " Aladin berkata apa setelah diberi makan ?... Terima kasih"
7. Hindari menjadikannya bahan lelucon
Jika perilakunya sudah terbentuk, jangan dijadikan lelucon " jiaahhh, sekarang pake permisi..., culun banget sih pake pamitan ya"
8. Sabar dan beri waktu untuk terjadi
pada proses yang lebih berat, dan pada beberapa anak berikan waktu untuk menunjukan perilaku ini, ini adalah pembiasaan. Jika belum biasa tunggu dengan sabar dan tidak perlu emosi, agar dibenaknya tidak terbentuk sopan santun itu proses belajar yang menyakitkan.
9. Perhatian
Perhatikan proses yang terjadi dari hari, minggu bulan. dan berikan respon di perilakunya.
10. Beri pujian yang tepat
Pujian yang tepat dan secukupnya, nanti anak bisa berlaku sopan hanya cari pujian jika tidak ada pujian dia tidak berlaku sopan.
11. Kenalkan dengan Agama
Jelas agama juga mengajarkan hal-hal yang baik dan menumbuhkan kedewasaan.
12. Peluk dalam Doa
Doakan anak agar menjadi anak yang bertumbuh baik. Doa orangtua adalah bentuk "keyakinan" terhadap anak, kelak seperti apa anaknya jika dewasa.
Semoga bermanfaat dan Berbagilah untuk Manfaat Terbaik
Pendidikan Anak dalam Islam
Pendidikan anak adalah perkara yang sangat penting
di dalam Islam. Di dalam Al-Quran kita dapati bagaimana Allah
menceritakan petuah-petuah Luqman yang merupakan bentuk pendidikan bagi
anak-anaknya. Begitu pula dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, kita temui banyak juga bentuk-bentuk pendidikan
terhadap anak, baik dari perintah maupun perbuatan beliau mendidik anak
secara langsung.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (At-Tahrim: 6)
Dan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap di antara kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban”
Untuk itu -tidak bisa tidak-, seorang guru atau orang tua harus tahu apa saja yang harus diajarkan kepada seorang anak serta bagaimana metode yang telah dituntunkan oleh junjungan umat ini, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beberapa tuntunan tersebut antara lain:
· Menanamkan Tauhid dan Aqidah yang Benar kepada Anak
Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa tauhid merupakan landasan Islam. Apabila seseorang benar tauhidnya, maka dia akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, tanpa tauhid dia pasti terjatuh ke dalam kesyirikan dan akan menemui kecelakaan di dunia serta kekekalan di dalam adzab neraka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan mengampuni yang lebih ringan daripada itu bagi orang-orang yang Allah kehendaki” (An- Nisa: 48)
Oleh karena itu, di dalam Al-Quran pula Allah kisahkan nasehat Luqman kepada anaknya. Salah satunya berbunyi,
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar”.(Luqman: 13)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri telah memberikan contoh penanaman aqidah yang kokoh ini ketika beliau mengajari anak paman beliau, Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi dengan sanad yang hasan. Ibnu Abbas bercerita,
“Pada suatu hari aku pernah berboncengan di belakang Nabi (di atas kendaraan), beliau berkata kepadaku: “Wahai anak, aku akan mengajari engkau beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah. Jika engkau meminta tolong, minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah. kalaupun seluruh umat (jin dan manusia) berkumpul untuk memberikan satu pemberian yang bermanfaat kepadamu, tidak akan bermanfaat hal itu bagimu, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan bermanfaat bagimu). Ketahuilah. kalaupun seluruh umat (jin dan manusia)berkumpul untuk mencelakakan kamu, tidak akan mampu mencelakakanmu sedikitpun, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan sampai dan mencelakakanmu). Pena telah diangkat, dan telah kering lembaran-lembaran”.
Perkara-perkara yang diajarkan oleh Rasulllah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Ibnu Abbas di atas adalah perkara tauhid.
Termasuk aqidah yang perlu ditanamkan kepada anak sejak dini adalah tentang di mana Allah berada. Ini sangat penting, karena banyak kaum muslimin yang salah dalam perkara ini. Sebagian mengatakan bahwa Allah ada dimana-mana. Sebagian lagi mengatakan bahwa Allah ada di hati kita, dan beragam pendapat lainnya. Padahal dalil-dalil menunjukkan bahwa Allah itu berada di atas arsy, yaitu di atas langit. Dalilnya antara lain,
“Ar-Rahman beristiwa di atas ‘Arsy” (Thaha: 5)
Makna istiwa adalah tinggi dan meninggi sebagaimana di dalam riwayat Al-Bukhari dari tabi’in.
Adapun dari hadits,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada seorang budak wanita, “Dimana Allah?”. Budak tersebut menjawab, “Allah di langit”. Beliau bertanya pula, “Siapa aku?” budak itu menjawab, “Engkau Rasulullah”. Rasulllah kemudian bersabda, “Bebaskan dia, karena sesungguhnya dia adalah wanita mu’minah”. (HR. Muslim dan Abu Daud).
· Mengajari Anak untuk Melaksanakan Ibadah
Hendaknya sejak kecil putra-putri kita diajarkan bagaimana beribadah dengan benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mulai dari tata cara bersuci, shalat, puasa serta beragam ibadah lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” (HR. Al-Bukhari).
“Ajarilah anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika mereka berusia sepuluh tahun (bila tidak mau shalat-pen)” (Shahih. Lihat Shahih Shahihil Jami’ karya Al-Albani).
Bila mereka telah bisa menjaga ketertiban dalam shalat, maka ajak pula mereka untuk menghadiri shalat berjama’ah di masjid. Dengan melatih mereka dari dini, insya Allah ketika dewasa, mereka sudah terbiasa dengan ibadah-ibadah tersebut.
· Mengajarkan Al-Quran, Hadits serta Doa dan Dzikir yang Ringan kepada Anak-anak
Dimulai dengan surat Al-Fathihah dan surat-surat yang pendek serta doa tahiyat untuk shalat. Dan menyediakan guru khusus bagi mereka yang mengajari tajwid, menghapal Al-Quran serta hadits. Begitu pula dengan doa dan dzikir sehari-hari. Hendaknya mereka mulai menghapalkannya, seperti doa ketika makan, keluar masuk WC dan lain-lain.
· Mendidik Anak dengan Berbagai Adab dan Akhlaq yang Mulia
Ajarilah anak dengan berbagai adab Islami seperti makan dengan tangan kanan, mengucapkan basmalah sebelum makan, menjaga kebersihan, mengucapkan salam, dll.
Begitu pula dengan akhlak. Tanamkan kepada mereka akhlaq-akhlaq mulia seperti berkata dan bersikap jujur, berbakti kepada orang tua, dermawan, menghormati yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda, serta beragam akhlaq lainnya.
· Melarang Anak dari Berbagai Perbuatan yang Diharamkan
Hendaknya anak sedini mungkin diperingatkan dari beragam perbuatan yang tidak baik atau bahkan diharamkan, seperti merokok, judi, minum khamr, mencuri, mengambil hak orang lain, zhalim, durhaka kepada orang tua dan segenap perbuatan haram lainnya.
Termasuk ke dalam permasalahan ini adalah musik dan gambar makhluk bernyawa. Banyak orangtua dan guru yang tidak mengetahui keharaman dua perkara ini, sehingga mereka membiarkan anak-anak bermain-main dengannya. Bahkan lebih dari itu –kita berlindung kepada Allah-, sebagian mereka menjadikan dua perkara ini sebagai metode pembelajaran bagi anak, dan memuji-mujinya sebagai cara belajar yang baik!
Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda tentang musik,
لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ اَلْحِرَ وَالْحَرِيْرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ
“Sungguh akan ada dari umatku yang menghalalkan zina, sutra, khamr dan al-ma’azif (alat-alat musik)”. (Shahih, HR. Al-Bukhari dan Abu Daud).
Maknanya: Akan datang dari muslimin kaum-kaum yang meyakini bahwa perzinahan, mengenakan sutra asli (bagi laki-laki, pent.), minum khamar dan musik sebagai perkara yang halal, padahal perkara tersebut adalah haram.
Dan al-ma’azif adalah setiap alat yang bernada dan bersuara teratur seperti kecapi, seruling, drum, gendang, rebana dan yang lainnya. Bahkan lonceng juga, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Lonceng itu serulingnya syaithan”. (HR. Muslim).
Adapun tentang gambar, guru terbaik umat ini (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) telah bersabda,
كُلُّ مُصَوِّرٍ فِي النَّارِ، يَجْعَلُ لَهُ بِكُلِّ صُوْرَةٍ صَوَّرَهَا نَفْسًا فَتُعَذِّبُهُ فِي جَهَنَّمَ
“Seluruh tukang gambar (mahluk hidup) di neraka, maka kelak Allah akan jadikan pada setiap gambar-gambarnya menjadi hidup, kemudian gambar-gambar itu akan mengadzab dia di neraka jahannam”(HR. Muslim).
إِنِّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَاباً عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ اَلْمُصَوِّرُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang yang paling keras siksanya di sisi Allah pada hari kiamat adalah para tukang gambar.” (HR. Muslim).
Oleh karena itu hendaknya kita melarang anak-anak kita dari menggambar mahkluk hidup. Adapun gambar pemandangan, mobil, pesawat dan yang semacamnya maka ini tidaklah mengapa selama tidak ada gambar makhluk hidupnya.
· Menanamkan Cinta Jihad serta Keberanian
Bacakanlah kepada mereka kisah-kisah keberanian Nabi dan para sahabatnya dalam peperangan untuk menegakkan Islam agar mereka mengetahui bahwa beliau adalah sosok yang pemberani, dan sahabat-sahabat beliau seperti Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali dan Muawiyah telah membebaskan negeri-negeri.
Tanamkan pula kepada mereka kebencian kepada orang-orang kafir. Tanamkan bahwa kaum muslimin akan membebaskan Al-Quds ketika mereka mau kembali mempelajari Islam dan berjihad di jalan Allah. Mereka akan ditolong dengan seizin Allah.
Didiklah mereka agar berani beramar ma’ruf nahi munkar, dan hendaknya mereka tidaklah takut melainkan hanya kepada Allah. Dan tidak boleh menakut-nakuti mereka dengan cerita-cerita bohong, horor serta menakuti mereka dengan gelap.
· Membiasakan Anak dengan Pakaian yang Syar’i
Hendaknya anak-anak dibiasakan menggunakan pakaian sesuai dengan jenis kelaminnya. Anak laki-laki menggunakan pakaian laki-laki dan anak perempuan menggunakan pakaian perempuan. Jauhkan anak-anak dari model-model pakaian barat yang tidak syar’i, bahkan ketat dan menunjukkan aurat.
Tentang hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang meniru sebuah kaum, maka dia termasuk mereka.” (Shahih, HR. Abu Daud)
Untuk anak-anak perempuan, biasakanlah agar mereka mengenakan kerudung penutup kepala sehingga ketika dewasa mereka akan mudah untuk mengenakan jilbab yang syar’i.
Demikianlah beberapa tuntunan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam mendidik anak. Hendaknya para orang tua dan pendidik bisa merealisasikannya dalam pendidikan mereka terhadap anak-anak. Dan hendaknya pula mereka ingat, untuk selalu bersabar, menasehati putra-putri Islam dengan lembut dan penuh kasih sayang. Jangan membentak atau mencela mereka, apalagi sampai mengumbar-umbar kesalahan mereka.
Semoga bisa bermanfaat, terutama bagi orangtua dan para pendidik. Wallahu a’lam bishsawab.
)* Diringkas oleh Abu Umar Al-Bankawy dari kitab Kaifa Nurabbi Auladana karya Syaikh Muhammad Jamil Zainu dan hadits-hadits tentang hukum gambar ditambahkan dari Hukmu Tashwir Dzawatil Arwah karya Syaikh Muqbil bin Hadi.
Dicopy dari: http://www.wiramandiri.wordpress.com.
Seorang pendidik, baik orangtua maupun guru
hendaknya mengetahui betapa besarnya tanggung-jawab mereka di hadapan
Allah ‘azza wa jalla terhadap pendidikan putra-putri islam.
Tentang perkara ini, Allah azza wa jalla berfirman,يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (At-Tahrim: 6)
Dan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap di antara kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban”
Untuk itu -tidak bisa tidak-, seorang guru atau orang tua harus tahu apa saja yang harus diajarkan kepada seorang anak serta bagaimana metode yang telah dituntunkan oleh junjungan umat ini, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beberapa tuntunan tersebut antara lain:
· Menanamkan Tauhid dan Aqidah yang Benar kepada Anak
Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa tauhid merupakan landasan Islam. Apabila seseorang benar tauhidnya, maka dia akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, tanpa tauhid dia pasti terjatuh ke dalam kesyirikan dan akan menemui kecelakaan di dunia serta kekekalan di dalam adzab neraka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan mengampuni yang lebih ringan daripada itu bagi orang-orang yang Allah kehendaki” (An- Nisa: 48)
Oleh karena itu, di dalam Al-Quran pula Allah kisahkan nasehat Luqman kepada anaknya. Salah satunya berbunyi,
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar”.(Luqman: 13)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri telah memberikan contoh penanaman aqidah yang kokoh ini ketika beliau mengajari anak paman beliau, Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi dengan sanad yang hasan. Ibnu Abbas bercerita,
“Pada suatu hari aku pernah berboncengan di belakang Nabi (di atas kendaraan), beliau berkata kepadaku: “Wahai anak, aku akan mengajari engkau beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah. Jika engkau meminta tolong, minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah. kalaupun seluruh umat (jin dan manusia) berkumpul untuk memberikan satu pemberian yang bermanfaat kepadamu, tidak akan bermanfaat hal itu bagimu, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan bermanfaat bagimu). Ketahuilah. kalaupun seluruh umat (jin dan manusia)berkumpul untuk mencelakakan kamu, tidak akan mampu mencelakakanmu sedikitpun, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan sampai dan mencelakakanmu). Pena telah diangkat, dan telah kering lembaran-lembaran”.
Perkara-perkara yang diajarkan oleh Rasulllah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Ibnu Abbas di atas adalah perkara tauhid.
Termasuk aqidah yang perlu ditanamkan kepada anak sejak dini adalah tentang di mana Allah berada. Ini sangat penting, karena banyak kaum muslimin yang salah dalam perkara ini. Sebagian mengatakan bahwa Allah ada dimana-mana. Sebagian lagi mengatakan bahwa Allah ada di hati kita, dan beragam pendapat lainnya. Padahal dalil-dalil menunjukkan bahwa Allah itu berada di atas arsy, yaitu di atas langit. Dalilnya antara lain,
“Ar-Rahman beristiwa di atas ‘Arsy” (Thaha: 5)
Makna istiwa adalah tinggi dan meninggi sebagaimana di dalam riwayat Al-Bukhari dari tabi’in.
Adapun dari hadits,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada seorang budak wanita, “Dimana Allah?”. Budak tersebut menjawab, “Allah di langit”. Beliau bertanya pula, “Siapa aku?” budak itu menjawab, “Engkau Rasulullah”. Rasulllah kemudian bersabda, “Bebaskan dia, karena sesungguhnya dia adalah wanita mu’minah”. (HR. Muslim dan Abu Daud).
· Mengajari Anak untuk Melaksanakan Ibadah
Hendaknya sejak kecil putra-putri kita diajarkan bagaimana beribadah dengan benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mulai dari tata cara bersuci, shalat, puasa serta beragam ibadah lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” (HR. Al-Bukhari).
“Ajarilah anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika mereka berusia sepuluh tahun (bila tidak mau shalat-pen)” (Shahih. Lihat Shahih Shahihil Jami’ karya Al-Albani).
Bila mereka telah bisa menjaga ketertiban dalam shalat, maka ajak pula mereka untuk menghadiri shalat berjama’ah di masjid. Dengan melatih mereka dari dini, insya Allah ketika dewasa, mereka sudah terbiasa dengan ibadah-ibadah tersebut.
· Mengajarkan Al-Quran, Hadits serta Doa dan Dzikir yang Ringan kepada Anak-anak
Dimulai dengan surat Al-Fathihah dan surat-surat yang pendek serta doa tahiyat untuk shalat. Dan menyediakan guru khusus bagi mereka yang mengajari tajwid, menghapal Al-Quran serta hadits. Begitu pula dengan doa dan dzikir sehari-hari. Hendaknya mereka mulai menghapalkannya, seperti doa ketika makan, keluar masuk WC dan lain-lain.
· Mendidik Anak dengan Berbagai Adab dan Akhlaq yang Mulia
Ajarilah anak dengan berbagai adab Islami seperti makan dengan tangan kanan, mengucapkan basmalah sebelum makan, menjaga kebersihan, mengucapkan salam, dll.
Begitu pula dengan akhlak. Tanamkan kepada mereka akhlaq-akhlaq mulia seperti berkata dan bersikap jujur, berbakti kepada orang tua, dermawan, menghormati yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda, serta beragam akhlaq lainnya.
· Melarang Anak dari Berbagai Perbuatan yang Diharamkan
Hendaknya anak sedini mungkin diperingatkan dari beragam perbuatan yang tidak baik atau bahkan diharamkan, seperti merokok, judi, minum khamr, mencuri, mengambil hak orang lain, zhalim, durhaka kepada orang tua dan segenap perbuatan haram lainnya.
Termasuk ke dalam permasalahan ini adalah musik dan gambar makhluk bernyawa. Banyak orangtua dan guru yang tidak mengetahui keharaman dua perkara ini, sehingga mereka membiarkan anak-anak bermain-main dengannya. Bahkan lebih dari itu –kita berlindung kepada Allah-, sebagian mereka menjadikan dua perkara ini sebagai metode pembelajaran bagi anak, dan memuji-mujinya sebagai cara belajar yang baik!
Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda tentang musik,
لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ اَلْحِرَ وَالْحَرِيْرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ
“Sungguh akan ada dari umatku yang menghalalkan zina, sutra, khamr dan al-ma’azif (alat-alat musik)”. (Shahih, HR. Al-Bukhari dan Abu Daud).
Maknanya: Akan datang dari muslimin kaum-kaum yang meyakini bahwa perzinahan, mengenakan sutra asli (bagi laki-laki, pent.), minum khamar dan musik sebagai perkara yang halal, padahal perkara tersebut adalah haram.
Dan al-ma’azif adalah setiap alat yang bernada dan bersuara teratur seperti kecapi, seruling, drum, gendang, rebana dan yang lainnya. Bahkan lonceng juga, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Lonceng itu serulingnya syaithan”. (HR. Muslim).
Adapun tentang gambar, guru terbaik umat ini (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) telah bersabda,
كُلُّ مُصَوِّرٍ فِي النَّارِ، يَجْعَلُ لَهُ بِكُلِّ صُوْرَةٍ صَوَّرَهَا نَفْسًا فَتُعَذِّبُهُ فِي جَهَنَّمَ
“Seluruh tukang gambar (mahluk hidup) di neraka, maka kelak Allah akan jadikan pada setiap gambar-gambarnya menjadi hidup, kemudian gambar-gambar itu akan mengadzab dia di neraka jahannam”(HR. Muslim).
إِنِّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَاباً عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ اَلْمُصَوِّرُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang yang paling keras siksanya di sisi Allah pada hari kiamat adalah para tukang gambar.” (HR. Muslim).
Oleh karena itu hendaknya kita melarang anak-anak kita dari menggambar mahkluk hidup. Adapun gambar pemandangan, mobil, pesawat dan yang semacamnya maka ini tidaklah mengapa selama tidak ada gambar makhluk hidupnya.
· Menanamkan Cinta Jihad serta Keberanian
Bacakanlah kepada mereka kisah-kisah keberanian Nabi dan para sahabatnya dalam peperangan untuk menegakkan Islam agar mereka mengetahui bahwa beliau adalah sosok yang pemberani, dan sahabat-sahabat beliau seperti Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali dan Muawiyah telah membebaskan negeri-negeri.
Tanamkan pula kepada mereka kebencian kepada orang-orang kafir. Tanamkan bahwa kaum muslimin akan membebaskan Al-Quds ketika mereka mau kembali mempelajari Islam dan berjihad di jalan Allah. Mereka akan ditolong dengan seizin Allah.
Didiklah mereka agar berani beramar ma’ruf nahi munkar, dan hendaknya mereka tidaklah takut melainkan hanya kepada Allah. Dan tidak boleh menakut-nakuti mereka dengan cerita-cerita bohong, horor serta menakuti mereka dengan gelap.
· Membiasakan Anak dengan Pakaian yang Syar’i
Hendaknya anak-anak dibiasakan menggunakan pakaian sesuai dengan jenis kelaminnya. Anak laki-laki menggunakan pakaian laki-laki dan anak perempuan menggunakan pakaian perempuan. Jauhkan anak-anak dari model-model pakaian barat yang tidak syar’i, bahkan ketat dan menunjukkan aurat.
Tentang hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang meniru sebuah kaum, maka dia termasuk mereka.” (Shahih, HR. Abu Daud)
Untuk anak-anak perempuan, biasakanlah agar mereka mengenakan kerudung penutup kepala sehingga ketika dewasa mereka akan mudah untuk mengenakan jilbab yang syar’i.
Demikianlah beberapa tuntunan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam mendidik anak. Hendaknya para orang tua dan pendidik bisa merealisasikannya dalam pendidikan mereka terhadap anak-anak. Dan hendaknya pula mereka ingat, untuk selalu bersabar, menasehati putra-putri Islam dengan lembut dan penuh kasih sayang. Jangan membentak atau mencela mereka, apalagi sampai mengumbar-umbar kesalahan mereka.
Semoga bisa bermanfaat, terutama bagi orangtua dan para pendidik. Wallahu a’lam bishsawab.
)* Diringkas oleh Abu Umar Al-Bankawy dari kitab Kaifa Nurabbi Auladana karya Syaikh Muhammad Jamil Zainu dan hadits-hadits tentang hukum gambar ditambahkan dari Hukmu Tashwir Dzawatil Arwah karya Syaikh Muqbil bin Hadi.
Dicopy dari: http://www.wiramandiri.wordpress.com.
Bimbingan Belajar dan Bimbingan Akhlak
Orangtua zaman sekarang harus menyadari bahwa kecerdasan akal saja tidak cukup, anak harus juga memiliki kecerdasan emosional dan spiritual.
Bimbingan Belajar MDIA yang dikelola Manajemen Depot Iqro As-salam menghadirkan bimbingan belajar yang lengkap. Selain bimbingan pelajaran sekolah MDIA juga memberi bimbingan emosional dan spiritual.
Paket yang ditawarkan untuk Bimbingan Belajar ada dua yaitu :
1. Bimbingan kelas.
2. Bimbingan privat.
Apa itu Bimbingan Kelas ?
Bimbingan kelas adalah bimbingan belajar yang diisi oleh 10 siswa dengan 1 pendamping. Lokasi belajar di tempat umum yang sudah di sediakan lembaga MDIA.
Untuk usia SD dibuka bimbingan kelas khusus dengan materi
1. Pelajaran Pokok Sekolah ( Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia).
2. Berhitung metode jarimatika.
3. Materi motivasi belajar, akhlaq dan kepemimpinan.
4. Baca Tulis Al-Quran.
Apa itu Bimbingan Privat
Bimbingan privat adalah bimbingan khusus dengan mengirimkan guru privat ke rumah. Guru privat sudah memiliki standar khusus yang sudah ditentukan lembaga.
Untuk usia SD dibuka bimbingan kelas khusus dengan materi
1. Pelajaran Pokok Sekolah ( Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia).
2. Berhitung metode jarimatika.
3. Materi motivasi belajar, akhlaq dan kepemimpinan.
4. Baca Tulis Al-Quran.
Bonus untuk Orangtua : Buletin Parenting setiap bulan.
Info lebih lengkap Hubungi Kami di : 08175425052
atau ke kantor kami di : Jl. Tawes 3 no. 11 Perum Minomartani, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
Subscribe to:
Posts (Atom)