Catatan Hikmah Tragedi Sriwajaya AIR SJ-182 Status WA Kapten Afwan

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Sabtu 9 Januari 2021 mengalami kecelakaan. Hal tersebut menjadi salah satu tragedi pesawat jatuh yang memilukan di Indonesia.

Salah satu yang menarik adalah Akhlaq dan perilaku Kapten Afwan yang menjadi pengingat bagi umat muslim khususnya. Ternyata selain sebagai Kapten peasawat beliau Kapten Afwan juga mengisi tausyiah dan suka memberi nasehat. Hal tersebut berdasarkan unggahan dari orang-orang yang mengenal beliau.

Kapten Afwan di lingkungan keluarga dan tetangga dikenal sosok yang religius. Hal ini diungkap oleh Ketua RT Perumahan Bumi Cibinong Endah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. "Baik orangnya santun, rajin saalat, libur pasti selalu ke masjid, " ungkap Agus Pramudibyo di kediaman Kapten Afwan, dikutip Merdeka.com, Sabtu 10 Januari 2021.

Kapten Afwan juga sempat menjadi bendahara masjid dan ketua RT, sering memberi tausiah dalam kegiatan keagamaan di lingkungan komplek. Paling mengharukan dan berkesan adalah status WA terakhir kapten afwan yang menohok bagi kita umat Islam. Berikut gambar status WA Kapten Afwan.

Adapun status WA kapten Afwan terakhir adalah " Setinggi apapun aku terbang, tidak akan mencapai surga bila tidak sholat lima waktu." Bagi kita seorang muslim pesan ini sangat bermanfaat buat pengingat hati. Pesan yang begitu dalam bagi seorang muslim dalam menjalankan kewajiban Sholat lima waktu.

Demikianlah barangkali takdir yang sudah menimpa Kapten Afwan ada hikmah dibalik itu semua. Ada pesan dari Allah melalui kejadian ini.

Syaikh Ali Jaber Ditusuk Orang Tak di Kenal di Lampung

 

Musibah terjadi pada tokoh ulama Syaikh Ali Jaber di Lampung. Tepatnya berlokasi di lapangan Masjid Salahudin Lampung. Kejadiannya saat Syaikh Ali Jaber 15 menit memulai ceramah. Tiba-tiba ada pemuda yang bertubuh kurus lari naik ke panggung berusaha menusuk Syaikh Ali Jaber. Beruntung yang terkena hanya tangan kanan Syaikh Ai Jaber. Seketika saja para jamaah menolong Syaikh dan menangkap pelaku. Kejadiaan seperti ini baru pertama dialami Syaikh Ali Jaber.

Pada saat setelah kejadian Syaikh Ali Jabar mencegah jamaah untuk tidak main hakim sendiri dan segera menyerahkan pada yang berwenang. Semoga kejadian seperti ini tidak menimpa ulama lagi. Semoga pelaku segera di hukum dengan adil dan ditemukan alasan kenapa melakukan hal tersebut.